Pembuatan Biodegradable Foam Dari Selulosa Jerami Dan Tepung Singkong Dengan Proses Thermopressing
Keywords:
biodegradable foam; pati; polivinil alcohol; selulosa jerami; styrofoam; suhuAbstract
Penggunaan styrofoam sebagai tempat menyajikan makanan sangat berbahaya karena styrofoam mengandung bahan seperti styrene, benzene, dan CFC (Chloro Fluorocarbon). Selain itu Styrofoam juga sulit terurai secara alami sehingga tidak ramah lingkungan. Penggantian styrofoam dengan biodegradable foam merupakan salah satu cara untuk mengurangi pengunaan styrofoam. Biodegradable foam terbuat dari bahan alami yaitu selulosa dan pati-patian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pencetakan dan penambahan polivinil alcohol (PVA) terhadap biodegradable foam yang dihasilkan dan mendapatkan kondisi suhu pencetakan dan penambahan PVA yang tepat. Metode yang digunakan dalam proses pencetakan biodegradable foam adalah metode thermopressing dengan variable yang dijalankan adalah variasi suhu pencetakan (140, 150, 160, 170 dan 180 oC) dan variasi penambahan PVA (5; 7,5; 10; 12,5; dan 15%) w/w tepung singkong. Proses pembuatan diawali dengan delignifikasi jerami kemudian selulosa jerami ditambahkan tepung singkong, PVA, magnesium stearate, polietilen glikol, dan aquadest. Campuran bahan diaduk menggunakan mixer hingga tercampur menjadi adonan kemudian adonan dimasukkan ke alat thermopressing. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil biodegradable foam terbaik yaitu pada suhu pencetakan 180o C dan penambahan PVA 15% diperoleh biodegradable foam dengan daya serap air 18,45%, biodegradasi 33,6547% selama 12 hari, dan kuat tarik 4,257 N/mm2.