Inovasi Edible Film Berbahan Baku Albedo Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Dengan Plasticizer Gliserol
Keywords:
albedo nangka; edible film; gliserol; kitosanAbstract
Keberadaan limbah menjadi suatu masalah penting yang terjadi dalam kehidupan.. Jenis limbah yang saat ini banyak ditemui di seluruh penjuru Indonesia adalah limbah albedo nangka. Albedo nangka mengandung 38,69% selulosa dan 15,87% karbohidrat, sehingga menjadi peluang besar untuk digunakan sebagai bahan pembuatan pada plastik biodegradable yaitu edible film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat serta pengaruh penambahan volume gliserol terhadap edible film berbahan baku albedo nangka. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor yaitu massa pati albedo nangka dan volume gliserol. Variabel pengamatan meliputi ketebalan, kuat tarik, elongasi, ketahanan air, morfologi, gugus fungsi, dan biodegradabilitas. Hasil terbaik diperoleh pada penambahan massa pati 4 gram dan volume gliserol 3 ml dengan ketebalan 0,15 mm, kuat tarik 0,2292 Mpa, elongasi 40,74%, dan daya serap air 21,6362%. Edible film dapat terdegradasi sempurna menggunakan bakteri EM4 pada hari ke- 15. Gugus fungsi edible film yang dihasilkan terdapat ikatan hidrogen antara pati-gliserol-kitosan dengan bentuk permukaan edible film terdapat lekukan dan gelembung. Penambahan massa pati dan gliserol menyebabkan ketebalan meningkat sedangkan ketahanan air menurun, namun disatu sisi penambahan massa pati menyebabkan kuat tarik meningkat dan elongasi menurun, sedangkan penambahan volume gliserol menyebabkan kuat tarik menurun dan elongasi meningkat.