BIOETANOL DARI KERTAS BEKAS DENGAN ZYMOMONAS MOBILIS
Keywords:
belimbing wuluh; fermentasi; kertas bekas; zymomonas mobilisAbstract
Saat ini, isu energi masih menjadi topik utama perbincangan global, karena sebagian besar sumber energi utama dunia masih menggunakan energi tak terbarukan yang berasal dari bahan bakar fosil. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuatlah energi alternatif berupa energi hijau atau terbarukan yang biasanya disebut bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak. Mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan kertas HVS hanya satu kali pakai lalu dibuang. Padahal, masih banyak keuntungan menggunakan kertas HVS pasca konsumsi. Pada penelitian ini, kertas HVS digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol yang terlebih dahulu dilakukan hidrolisis selulosa menjadi glukosa kemudian dilanjutkan ke proses fermentasi Zymomonas Mobilis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kondisi terbaik penambahan inokulum dan lama waktu fermentasi pada pembuatan bioetanol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kertas HVS bekas memiliki kandungan selulosa sebesar 60,62% dan kadar glukosa hasil proses hidrolisis diperoleh sebesar 22,1% (w/w). Kandungan etanol hasil dari fermentasi dapat dipengaruhi oleh jumlah inokulum yang dimasukkan serta lama waktu fermentasi itu sendiri berlangsung. Penambahan inokulum sebesar 12% (v/v) dan waktu fermentasi selama 6 hari merupakan kondisi terbaik pada penelitian ini dengan kadar etanol sebesar 10%.